Monday 14 December 2015

ARTIKEL GAGASAN TEKNOLOGI _ ALAT PENGGANTI OLI MESIN OTOMATIS PADA SEPEDA MOTOR



ALAT PENGGANTI OLI MESIN OTOMATIS PADA SEPEDA MOTOR
Dedy Dwi, Faizal Nurkhalim, Irwansyah, Sisco Agustian, Muhammad Rodli Fasya
Abstrak
http://www.baktikita.com/wp-content/uploads/2014/09/Cara-Membuat-Motor-Kencang-2.jpgSepeda motor umumnya sudah memiliki indicator untuk menentukan waktu penggantian oli mesin. Namun indikator tersebut hanya sebatas untuk mengecek kondisi oli dan tidak dapat melakukan penggantian oli secara otomatis. Kami merancang alat yang berfungsi mengetahui kondisi oli mesin serta otomatis menggantinya jika sudah tidak layak pakai. Kondisi oli dapat dilihat melalui perubahan warna, kepekatan serta volumenya. Alat ini memanfaatkan sensor photodioda sebagai sensor perubahan warna oli dan sensor kapasitansi untuk menentukan kepekatan serta berkurangnya volume oli akibat pembakaran ataupun kebocoran. Sedangkan untuk melakukan penggantian oli secara otomatis, alat sudah dilengkapi penampung oli bekas, pompa mini, serta oli cadangan. Pompa oli akan mengganti oli lama dengan oli cadangan yang baru ketika oli lama sudah tidak layak pakai.
Kata kunci : Sepeda motor, oli mesin, sensor photodiode, sensor kapasitansi.

PENDAHULUAN
Transportasi merupakan hal penting yang saat ini selalu diperlukan untuk keperluan sehari-hari. Salah satu alat transportasi yang paling banyak dipakai masyarakat adalah sepeda motor. Kendaraan pribadi ini paling sering mengalami kerusakan dibanding dengan kendaraan lain.
Seringkali masyarakat lalai dalam pemeliharaannya, khususnya untuk menjaga kinerja mesin agar tetap normal dan mencegah terjadinya kerusakan berkelanjutan. Masih banyak masyarakat yang belum mengetahui kapan penggantian oli perlu dilakukan. Padahal oli sangat berperan penting dalam menjaga performa sepeda motor. Kesalahan yang banyak terjadi adalah oli yang seharusnya diganti ternyata telah berminggu minggu telat dilakukan. Hal itu menyebabkan semakin terkikisnya lapisan mesin motor karena oli yang tidak layak pakai sudah tidak efektif lagi dalam melakukan pelumasan dan mengurangi gesekan mesin motor.
Oli atau pelumas merupakan cairan yang berfungsi untuk  pendingin, pelindung dari karat, pembersih dan penutup celah pada dinding mesin (Http//smulubrindo.wordpress.com. Diakses 2 Des 2015). Oli akan membuat gesekan antar komponen di dalam mesin bergerak lebih halus, sehingga memudahkan mesin untuk mencapai suhu kerja yang ideal. Selain itu Oli juga bertindak sebagai fluida yang memindahkan panas ruang bakar yang mencapai 1000-1600 derajat Celcius ke bagian lain mesin yang lebih dingin.
Masyarakat seringkali tidak mencatat, mengecek secara berkala kondisi sepeda motornya. Terlebih pada sepeda motor yang digunakan bepergian jauh, pengangkut barang, dan sepeda motor yang dipakai pada medan berat seperti pegunungan dan perkebunan. Padahal standarnya waktu penggantian oli untuk sepeda motor adalah jarak 2000 Km setelah pengisian oli baru.
Salah satu sumber utama yang akan diolah dalam gagasan ini adalah rancang bangun indikator dan penggantian oli mesin secara otomatis pada sepeda motor. Alat ini berfungsi mengindikasikan kepada pemilk kendaraan bahwa sudah saatnya ganti oli tanpa harus mencatat jarak yang telah ditempuh kendaraan, sekaligus melakukan penggantian oli sendiri tanpa bantuan tukang servis atau bengkel kendaraan. Tentunya dengan mempersiapkan oli baru pada tabung penyuplai oli baru. Dengan adanya alat ini, diharapkan tidak ada  keterlambatan mengganti oli kendaraan yang mengakibatkan kerusakan terhadap mesin sepeda motor sekaligus mempermudah penggantian oli tanpa perlu pergi ke bengkel atau tukang servis.
Ada beberapa cara yang digunakan saat ini untuk mengetahui kapan waktu penggantian oli mesin kendaraan diantaranya, (1) perhitungan jarak tempuh 2000 km setelah ganti oli untuk sepeda motor, (2) pengecekan keadaan oli ,(3) metode sensor viskositas oli (Kaskus.com). Metode jarak tempuh kendaraan adalah yang paling umum dipakai masyarakat untuk menentukan kapan penggantian oli dilakukan. Namun, masih banyak kendala yang menyebabkan ketidakefektifan metode ini yaitu keharusan mencatat data jarak pada speedometer ketika awal penggantian oli. Terlebih pemilik kendaraan harus mencatat secara berkala jarak yang telah ditempuh. Metode pengecekan secara langsung keadaan oli dengan membuka tutup oli sangat tidak efektif karena keterbatasan pengetahuan masyarakat umum terhadap kondisi oli. Metode ke 3 yaitu metode pengecakan secara elektronik dengan alat yang mampu memcatat data-data fisik dan kekentalan oli. Pada penerapannya untuk saat ini masih terbatas pada mobil-mobil kelas menengah ke atas.
Metode metode diatas sebenarnya cukup baik ketika masyarakat mampu secara berkala untuk pengecekan kondisi oli mesin. Namun belum efektif untuk penggunakan teknologi yang semakin lama semakin tinggi serta  belum efisien, membutuhkan bengkel dan teknisi ahli untuk penggantian oli.




PEMBAHASAN
Adanya kekurangan dari indikator kondisi oli mesin yang telah ada membuat daya tarik untuk mengembangkan alat pengganti oli secara otomatis pada sepeda motor. Sepeda motor adalah kendaraan yang paling banyak digunakan masyarakat sehingga pengagas memanfaatkan alat ini dengan tujuan mengurangi kerusakan kendaraan yang berdampak terjadinya ancaman keselamatan ketika berkendara.
Alat ini mampu mengontrol dan mengecek kondisi oli mesin sepeda motor guna mengetahui kapan waktu penggantian oli tanpa perlu menghitung jarak tempuh atau metode pengecekan langsung pada oli. Sersor yang digunakan meliputi sensor kekeruhan oli dengan menggunakan transceiver led dan photodiode. Photodioda adalah sambungan semikonduktor tipe p n yang beroperasi bila diberi bias mundur dan mengalami perubahan resistansi ketika dikenai cahaya (Elektronika Praktis. Hal: 130). Led adalah diode yang menghasilkan cahaya ketika diberi tegangan bias maju (Elektronika Praktis. Hal: 143). Led dan photodiode dipasang pada penutup oli dengan letak tercelup dalam oli. Cahaya dari led akan diteruskan dengan bantuan serat optic untuk menjaga keselamatan terhadap mesin. Led akan mengeluarkan cahaya melewati oli dan di terima oleh photodiode. Semakin keruh kondisi oli maka cahaya led akan berkurang ketika diterima potodioda. Besar kecilnya cahaya yang diterima photodiode digunakan sebagai acuan data yang kemudian diterjemahkan oleh rangkaian pemroses menjadi indicator sehingga dapat diketahui bahwa ganti oli harus dilakukan. Secara fisik kondisi oli baru yang jernih akan berubah warna menjadi gelap ketika telah lama di fungsikan oleh mesin. Hal itu karena semakin lama kotoran dari gesekan mesin menyebabkan debu mencampur pada oli yang mengakibatkan warna keruh pada oli bekas.
Sensor kedua menggunakan sensor kapasitor dengan konsep 2 buah lempeng plat inductor yang akan menghasilkan kapasitansi yang berbeda-beda ketika permukaan lempeng tercelup oli dalam hal ini oli bertindak sebagai isolator antar plat. Kapasitor adalah salah satu komponen pada rangkaian listrik yang dapat menyimpan dan melepas energi listrik dalam bentuk muatan-muatan listrik (Johanson, 2012). Sensor ini dipakai sebagai pendeteksi level ketinggian oli guna mengantisipasi terjadinya kebocoran oli pada mesin khususnya pada sepeda motor lama yang terkadang oli mesin berkurang atau bocor. Sensor ini akan terintegrasi dengan rangkaian elektronika. Penggunaan teknologi alat yang sederhana ini mampu diupgrade dan disesuaikan jenis dan tipe kendaraan bermotor.


Pemasangan sensor kapasitif tercelup pada oli dan menggunakan probe atau terminal berbentuk plat konduktor stick. Bentuk stick akan memudahkan pemasangannya pada deck tempat oli mesin berada. Probe akan dihubungkan pada rangkaian pemroses sinyal.




KESIMPULAN
Pemanfaatan teknologi alat pengganti oli otomatis pada sepeda motor ini mampu mengontrol dan mengecek kondisi oli mesin guna mengetahui kapan waktu penggantian oli tanpa perlu menghitung jarak tempuh atau metode pengecekan langsung pada oli. Sersor yang digunakan meliputi sensor kekeruhan oli dengan menggunakan transceiver led dan photodiode, serta sensor kapasitif pengukur ketinggian oli mesin. Teknologi ini diharapkan mampu mengurangi dampak buruk dari kelalaian pemeliharaan kendaraan kerja, seperti sepeda motor. Serta menciptakan sepeda motor yang aman digunakan tanpa khawatir terjadinya kerusakan ketika dikendarai yang berakibat buruk terhadap keselamatan berkendara.
Melalui gagasan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat tentang kemudahan dalam pemeliharaan kendaraan kerja, mengurangi angka kerusakan yang berakibat ancaman keselamatan. Tentunya alat masih memerlukan penyempurnaan lebih lanjut agar kinerja dan manfaatnya semakin besar. Dengan demikian alat inovatif ini harus terus dikaji dan dikembangkan lebih baik.






DAFTAR RUJUKAN



Johanson.2012.Capacitive Sensing: Method and Application. Jurnal BINUS University.

Kristono. 2003. Elektronika Praktis. Jakarta: PT Pradnya Paramita.

Magusti, Rafqie.2010.Sensor Kapasitif untuk Mengukur Ketinggian Permukaan Air Laut           Menggunakan Mikrokontroler. Surabaya: Jurnal ITS.










No comments:

Post a Comment