ALAT PENGGANTI OLI MESIN OTOMATIS PADA SEPEDA
MOTOR
Dedy Dwi, Faizal Nurkhalim, Irwansyah, Sisco
Agustian, Muhammad Rodli Fasya
Abstrak
Sepeda motor umumnya sudah memiliki indicator untuk menentukan waktu
penggantian oli mesin. Namun indikator tersebut hanya sebatas untuk mengecek
kondisi oli dan tidak dapat melakukan penggantian oli secara otomatis. Kami
merancang alat yang berfungsi mengetahui kondisi oli mesin serta otomatis
menggantinya jika sudah tidak layak pakai. Kondisi oli dapat dilihat melalui perubahan
warna, kepekatan serta volumenya. Alat ini memanfaatkan sensor photodioda
sebagai sensor perubahan warna oli dan sensor kapasitansi untuk menentukan
kepekatan serta berkurangnya volume oli akibat pembakaran ataupun kebocoran.
Sedangkan untuk melakukan penggantian oli secara otomatis, alat sudah
dilengkapi penampung oli bekas, pompa mini, serta oli cadangan. Pompa oli akan
mengganti oli lama dengan oli cadangan yang baru ketika oli lama sudah tidak
layak pakai.
Kata
kunci : Sepeda motor, oli mesin,
sensor photodiode, sensor kapasitansi.
PENDAHULUAN
Transportasi merupakan hal penting
yang saat ini selalu diperlukan untuk keperluan sehari-hari. Salah satu alat
transportasi yang paling banyak dipakai masyarakat adalah sepeda motor. Kendaraan
pribadi ini paling sering mengalami kerusakan dibanding dengan kendaraan lain.
Seringkali masyarakat lalai dalam pemeliharaannya, khususnya untuk menjaga kinerja mesin agar tetap normal dan mencegah terjadinya kerusakan berkelanjutan. Masih banyak masyarakat yang belum mengetahui kapan penggantian oli perlu dilakukan. Padahal oli sangat berperan penting dalam menjaga performa sepeda motor. Kesalahan yang banyak terjadi adalah oli yang seharusnya diganti ternyata telah berminggu minggu telat dilakukan. Hal itu menyebabkan semakin terkikisnya lapisan mesin motor karena oli yang tidak layak pakai sudah tidak efektif lagi dalam melakukan pelumasan dan mengurangi gesekan mesin motor.
Seringkali masyarakat lalai dalam pemeliharaannya, khususnya untuk menjaga kinerja mesin agar tetap normal dan mencegah terjadinya kerusakan berkelanjutan. Masih banyak masyarakat yang belum mengetahui kapan penggantian oli perlu dilakukan. Padahal oli sangat berperan penting dalam menjaga performa sepeda motor. Kesalahan yang banyak terjadi adalah oli yang seharusnya diganti ternyata telah berminggu minggu telat dilakukan. Hal itu menyebabkan semakin terkikisnya lapisan mesin motor karena oli yang tidak layak pakai sudah tidak efektif lagi dalam melakukan pelumasan dan mengurangi gesekan mesin motor.
Oli atau pelumas merupakan cairan
yang berfungsi untuk pendingin,
pelindung dari karat, pembersih dan penutup celah pada dinding mesin
(Http//smulubrindo.wordpress.com. Diakses 2 Des 2015). Oli akan membuat gesekan
antar komponen di dalam mesin bergerak lebih halus, sehingga memudahkan mesin
untuk mencapai suhu kerja yang ideal. Selain itu Oli juga bertindak sebagai
fluida yang memindahkan panas ruang bakar yang mencapai 1000-1600 derajat
Celcius ke bagian lain mesin yang lebih dingin.
Masyarakat seringkali tidak mencatat, mengecek secara berkala kondisi
sepeda motornya. Terlebih pada sepeda motor yang digunakan bepergian jauh,
pengangkut barang, dan sepeda motor yang dipakai pada medan berat seperti
pegunungan dan perkebunan. Padahal standarnya waktu penggantian oli untuk
sepeda motor adalah jarak 2000 Km setelah pengisian oli baru.
Salah satu sumber utama yang akan
diolah dalam gagasan ini adalah rancang bangun indikator dan penggantian
oli mesin secara otomatis pada sepeda motor. Alat ini berfungsi mengindikasikan
kepada pemilk kendaraan bahwa sudah saatnya ganti oli tanpa harus mencatat
jarak yang telah ditempuh kendaraan, sekaligus melakukan penggantian oli
sendiri tanpa bantuan tukang servis atau bengkel kendaraan. Tentunya
dengan mempersiapkan oli baru pada tabung penyuplai oli baru. Dengan
adanya alat ini, diharapkan tidak ada
keterlambatan mengganti oli kendaraan yang mengakibatkan kerusakan
terhadap mesin sepeda motor sekaligus mempermudah penggantian oli tanpa perlu
pergi ke bengkel atau tukang servis.
Ada beberapa cara yang digunakan
saat ini untuk mengetahui kapan waktu penggantian oli mesin kendaraan
diantaranya, (1) perhitungan jarak tempuh 2000 km setelah ganti oli untuk
sepeda motor, (2) pengecekan keadaan oli ,(3) metode sensor viskositas oli
(Kaskus.com). Metode jarak tempuh kendaraan adalah yang paling umum dipakai
masyarakat untuk menentukan kapan penggantian oli dilakukan. Namun, masih
banyak kendala yang menyebabkan ketidakefektifan metode ini yaitu keharusan mencatat
data jarak pada speedometer ketika awal penggantian oli. Terlebih pemilik
kendaraan harus mencatat secara berkala jarak yang telah ditempuh. Metode
pengecekan secara langsung keadaan oli dengan membuka tutup oli sangat tidak
efektif karena keterbatasan pengetahuan masyarakat umum terhadap kondisi oli.
Metode ke 3 yaitu metode pengecakan secara elektronik dengan alat yang mampu
memcatat data-data fisik dan kekentalan oli. Pada penerapannya untuk saat ini
masih terbatas pada mobil-mobil kelas menengah ke atas.
Metode metode diatas sebenarnya
cukup baik ketika masyarakat mampu secara berkala untuk pengecekan kondisi oli
mesin. Namun belum efektif untuk penggunakan teknologi yang semakin lama
semakin tinggi serta belum efisien, membutuhkan
bengkel dan teknisi ahli untuk penggantian oli.
PEMBAHASAN
Adanya kekurangan dari indikator
kondisi oli mesin yang telah ada membuat daya tarik untuk mengembangkan alat
pengganti oli secara otomatis pada sepeda motor. Sepeda motor adalah kendaraan
yang paling banyak digunakan masyarakat sehingga pengagas memanfaatkan alat ini
dengan tujuan mengurangi kerusakan kendaraan yang berdampak terjadinya ancaman
keselamatan ketika berkendara.
Alat ini mampu mengontrol dan
mengecek kondisi oli mesin sepeda motor guna mengetahui kapan waktu penggantian
oli tanpa perlu menghitung jarak tempuh atau metode pengecekan langsung pada
oli. Sersor yang digunakan meliputi sensor kekeruhan oli dengan menggunakan
transceiver led dan photodiode. Photodioda adalah sambungan semikonduktor tipe
p n yang beroperasi bila diberi bias mundur dan mengalami perubahan resistansi
ketika dikenai cahaya (Elektronika Praktis. Hal: 130). Led adalah diode yang
menghasilkan cahaya ketika diberi tegangan bias maju (Elektronika Praktis. Hal:
143). Led dan photodiode dipasang pada penutup oli dengan letak tercelup dalam
oli. Cahaya dari led akan diteruskan dengan bantuan serat optic untuk menjaga
keselamatan terhadap mesin. Led akan mengeluarkan cahaya melewati oli dan di
terima oleh photodiode. Semakin keruh kondisi oli maka cahaya led akan
berkurang ketika diterima potodioda. Besar kecilnya cahaya yang diterima photodiode
digunakan sebagai acuan data yang kemudian diterjemahkan oleh rangkaian
pemroses menjadi indicator sehingga dapat diketahui bahwa ganti oli harus
dilakukan. Secara fisik kondisi oli baru yang jernih akan berubah warna menjadi
gelap ketika telah lama di fungsikan oleh mesin. Hal itu karena semakin lama
kotoran dari gesekan mesin menyebabkan debu mencampur pada oli yang
mengakibatkan warna keruh pada oli bekas.
Sensor kedua menggunakan sensor kapasitor dengan
konsep 2 buah lempeng plat inductor yang akan menghasilkan kapasitansi yang
berbeda-beda ketika permukaan lempeng tercelup oli dalam hal ini oli bertindak
sebagai isolator antar plat.
Kapasitor adalah salah satu komponen pada rangkaian listrik yang dapat
menyimpan dan melepas energi listrik dalam bentuk muatan-muatan listrik (Johanson, 2012).
Sensor ini dipakai sebagai pendeteksi level ketinggian oli guna mengantisipasi
terjadinya kebocoran oli pada
mesin khususnya pada sepeda motor lama yang terkadang oli mesin berkurang atau
bocor. Sensor ini akan terintegrasi dengan rangkaian elektronika. Penggunaan
teknologi alat yang sederhana ini mampu diupgrade dan disesuaikan jenis
dan tipe kendaraan bermotor.
Pemasangan sensor kapasitif tercelup pada oli
dan menggunakan probe atau terminal berbentuk plat konduktor stick. Bentuk stick akan memudahkan pemasangannya pada deck tempat oli mesin
berada. Probe akan dihubungkan pada rangkaian pemroses sinyal.
KESIMPULAN
Pemanfaatan teknologi alat
pengganti oli otomatis pada sepeda motor ini mampu mengontrol dan mengecek
kondisi oli mesin guna mengetahui kapan waktu penggantian oli tanpa perlu
menghitung jarak tempuh atau metode pengecekan langsung pada oli. Sersor yang
digunakan meliputi sensor kekeruhan oli dengan menggunakan transceiver led dan
photodiode, serta sensor kapasitif pengukur ketinggian oli mesin. Teknologi ini
diharapkan mampu mengurangi dampak buruk dari kelalaian pemeliharaan kendaraan
kerja, seperti sepeda motor. Serta menciptakan sepeda motor yang aman digunakan
tanpa khawatir terjadinya kerusakan ketika dikendarai yang berakibat buruk
terhadap keselamatan berkendara.
Melalui gagasan ini diharapkan
dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat tentang kemudahan dalam
pemeliharaan kendaraan kerja, mengurangi angka kerusakan yang berakibat ancaman
keselamatan. Tentunya alat masih memerlukan penyempurnaan lebih lanjut agar
kinerja dan manfaatnya semakin besar. Dengan demikian alat inovatif ini harus
terus dikaji dan dikembangkan lebih baik.
DAFTAR
RUJUKAN
Http://www.Smulubrindo.wordpress.com/oli mesin/ . (Diakses 2
Desember 2015)
Http://www.Kaskus.com/Forum/Pengaru-Oli-Terhadap-Peforma-Motor/
(Diakses 2 Desember 2015)
Johanson.2012.Capacitive
Sensing: Method and Application. Jurnal BINUS University.
Kristono.
2003. Elektronika Praktis. Jakarta: PT Pradnya Paramita.
Magusti, Rafqie.2010.Sensor Kapasitif untuk Mengukur Ketinggian Permukaan
Air Laut Menggunakan
Mikrokontroler. Surabaya: Jurnal ITS.
No comments:
Post a Comment