MAKALAH
INTOS “Intelligent Non-Touch Switch
System” Sebagai Rintisan Teknologi
Saklar Instalasi Listrik Rumah
Disusun untuk Memenuhi
Tugas Akhir Matakuliah BIK
yang Dibimbing oleh Bapak Teguh
Disusun Oleh :
Muhammad Rodli Fasya (140534604495)
UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
FAKULTAS
TEKNIK
JURUSAN
TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM
STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
DESEMBER 2015
A.
PENDAHULUAN
Saklar merupakan perangkat elektronik yang berfungsi untuk
menyambungkan atau memutuskan arus listrik. Ada berbagai bentuk saklar yang
biasa dipakai dalam instalasi rumah yang biasanya dipakai untuk penerangan,
pompa air serta peralatan elektronik lainnya. Cara untuk mengaktifkan saklar
tersebut masih dengan menekan atau menggeser kontak ke posisi on. Cara itu
dapat dikhawatirkan terjadinya sengatan listrik pada pengguna terlebih jika
tidak hati-hati. Kontak langsung dengan saklar juga memerlukan tenaga yang
lebih besar karena kita perlu menekan secara benar posisi tombolnya. Hal ini
juga terkadang membuat pengguna enggan untuk mematikan lampu jika sudah malas
seperti itu dampaknya akan menambah besarnya beban listrik.
Dewasa ini banyak penggunaan saklar rumah dengan memanfaatkan remote control. Pengaktifkan saklar
cukup menekan tombol pada remote control
yang telah terhubung dengan perangkat penerimana. Namun begitu penggunaan remote control ini sangat tergantung
dengan jangkauan remote dan
keberadaan remote control yang selalu
dibawa oleh pengguna. Dipasaran sebenarnya sudah terdapat alat semacam ini,
namun begitu berdasarkan pengetahuan penulis saklar-saklar tersebut memiliki
kekurangan dari segi efektifitas dan kesulitan penggunaannya. Seperti saklar otomatis
yang menggunakan sensor PIR (Passive
Infra Red ) hanya dapat dipasang di dalam ruangan, saklar sensor PIR
disertai sensor suara juga masih rumit dalam penggunaanya karena memerlukan
waktu yang lama untuk setting mode sensornya, terlebih gangguan suara yang
dapat mengurangi efektifitas alat. “Saklar otomatis adalah alat yang
menghidupkan atau mematikan secara otomatis suatu peralatan listrik yang
menggunakan teknologi sensor untuk mendeteksi gerakan, cahaya atau suhu tubuh
yang terdapat dalam saklar tersebut”(Kompas.com.Diakses tanggal 2 Desember
2015).
Untuk memberikan
kemudahan lebih lanjut dikembangkan alat Inteligent Non-Touch Switch System ini
sebagai terobosan baru pengaplikasian saklar pada instalasi rumah. Alat ini
berbentuk seperti saklar tekan pada umumnya sehingga memudahkan dalam
pemasangan dan penataannya pada instalasi. Kemampuan non touch switch systemnya
bekerja dengan mengaktifkan saklar dengan relay yang terhubung dengan photodiode
sebagai sensor inframerah (IR).” Sensor
photodioda merupakan dioda
yang peka terhadap
cahaya, sensor photodioda akan
mengalami perubahan resistansi pada saat menerima intensitas cahaya dan
akan mengalirkan arus
listrik secara forward
sebagaimana dioda pada
umumnya”(Woollard,2003:144).
Inframerah merupakan
gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang mulai dari
800 sampai 1600
nm serta warna
cahaya dengan frekuensi terpendek (Syaiful Karim, 2013:66).
Secara kasat mata cahaya IR tidak dapat dilihat namun dengan bantuan kamera
digital cahayanya akan tampak. Dengan pengaturan tertentu frekuensi IR dapat
diatur sesuai kebutuhan.
Cara kerja INTOS dengan
menghalangi muka saklar pada jarak tertentu dan waktu tertentu sehingga IR dari
pemancar yang ada pada alat diproses oleh penerima IR untuk mengaktifkan
saklar. INTOS memerlukan catu daya DC yang diperoleh dari tegangan loop AC yang tersedia pada instalasi
rumah sehingga tidak perlu pemasangan baterai dan power supply tambahan.
Kemampuan tanpa sentuh
ini memudahkan pengguna karena hanya dengan melewatkan tangan di depan sensor
tidak membutuhkan banyak tenaga sekaligus mengurangi risiko sengatan listrik
ketika menggunakan saklar konvensional. Dari segi artistik dan tata ruang
mengurangi adanya perangkat elektronik yang terpasang karena tidak membutuhkan
banyak tempat diluar dinding dan dapat dipasang sejajar dengan permukaan dinding.
Kondisi ini memugkinkan sekitar alat tidak terkesan kotor seperti halnya
penggunaan saklar kovensional.
Intelligent Non-Touch
Switch System merupakan istilah yang kami gunakan pada saklar dengan
memanfaatkan pemancar dan penerima IR sehingga tidak perlu menekan atau
menggeser saklar seperti saklar konvensional. Berbeda dengan saklar konvensional
yang memerlukan kontak langsung terhadap saklar, alat ini hanya perlu
melewatkan tangan di depannya. System pensaklaran dilakukan dengan memantulkan
pancaran IR karena adanya benda didepan sensor. Intelligent artinya saklar ini dapat dipasang dengan kesesuaian
terhadap tempat dan mampu berkamuflase
dengan tempatnya karena dapat disembunyikan. Dalam beberapa kondisi alat ini
bisa dipakai para ruangan pribadi atau ruangan yang memang seluruh perangkatnya
sengaja disembunyikan oleh pemiliknya.
B.
PEMBAHASAN
Intelligent Non-Touch
Switch System merupakan saklar instalasi listrik rumah yang memanfaatkan pemancar dan penerima IR
sehingga tidak perlu menekan atau menggeser saklar seperti saklar konvensional.
Berbeda dengan saklar konvensional yang memerlukan kontak fisik,untuk
mengaktifkan alat ini hanya perlu
melewatkan tangan/benda di depannya. Sistem penyaklarannya dilakukan dengan
memantulkan pancaran IR oleh benda didepan sensor dengan jangkauan sekitar 5-30
cm.
Prinsip intelligent memungkinkan penempatan
saklar dapat disembunyikan atau berkamuflase dengan tempat pemasangan. Dari
segi estetika tidak merusak pemandangan ruang akibat banyaknya perangkat
elektronik yang terpasang di dinding. Dari segi kebersihan ruang,alat ini juga
dapat menjaga kondisi dinding tetap rapi dan bersih karena sistem non-touchnya menyalakan atau mematikan
beban tanpa memerlukan kontak langsung terhadap saklar.
Komponen elektronik
alat ini dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu (1) sensor, (2) pengkondisi sinyal,
(3) keluaran. Pada bagian sensor terdapat pemancar dan penerima IR. Rangkaian
pemancar bekerja dengan mengeluarkan gelombang IR dengan frekuensi tertentu. Rangkaian
penerima menangkap frekuensi gelombang tertentu yang telah dipancarkan,
sehingga saklar hanya akan merespon gelombangnya sendiri dan tidak terpengaruh
oleh gelombang lain. Pada bagian pengkondisi sinyal terdapat IC Operating amplifier yang berfungsi
sebagai komparator tegangan membandingkan tegangan masukan dari sensor dan
tegangan referensinya. “Penguat operasional (op amp) adalah suatu blok penguat
yang mempunyai dua masukan dan satu keluaran”(Woollard,2003:130). Pada
prinsipnya komparator akan mengaktifkan pensaklaran ketika keluarannya
berlogika 1 dan memutus pensaklaran ketika berlogika 0. Sedangkan pada bagian
keluaran dipasang relay yang berfungsi menghubungkan tegangan listrik PLN pada
beban listrik seperti lampu penerangan, pompa air, serta peralatan elektronik
lainnya yang memerlukan saklar. Relay merupakan kelompok saklar (switch)
mekanik yang diaktifkan oleh medan magnet induksi dari arus listrik yang
mengalir pada lilitan (Prasetya P, 2000:29).Relay inilah yang sebenarnya
berfungsi sebagai penghubung dan pemutus arus pada beban layaknya saklar
konvensional.
Alat ini memerlukan
catu daya 5-12V DC yang diperoleh dari sambungan kabel PLN dengan beban
sehingga tidak memerlukan kabel lain ataupun adaptor tambahan. Penggunaan kabel
dari beban sudah dapat memenuhi kebutuhan tegangan alat tanpa harus memasang power supply tambahan. Kabel tersebut
menghantarkan listrik AC dari PLN yang kemudian dikonversi menjadi tegangan DC
5V oleh Power supply berdaya rendah
yang telah terpasang bersama perangkat INTOS ini.
C.
PENUTUP
INTOS “Intelligent
Non-Touch Switch System” merupakan
sebuah perangkat elektronik yang berfungsi sebagai pengganti saklar
konvensional pada instalasi listrik rumah dengan memanfaatkan kerja sensor IR (Inframerah).
Alat ini bekerja dengan mengaktifkan relay ketika sensor menangkap IR dengan
gelombang tertentu untuk menyambung atau memutus arus listrik ke beban. Konsep
Intelligent dengan desain sedemikian rupa memungkinkan saklar ditempatkan pada
area yang rahasia serta dapat berkamuflase
dengan tempat pemasangan. Sistem non-touch switch memudahkan pengguna dalam
menyaklar karena tidak memerlukan kontak fisik dengan saklar dan hanya perlu
melewatkan tangan/benda di depan alat. Dari sistem tersebut INTOS dapat menjaga
pengguna dari kemungkinan sengatan listrik saat menyaklar sehingga keamanan
lebih terjamin.
Pemasangan saklar INTOS
tidak memerlukan tempat khusus dan tidak membutuhkan catu daya tambahan karena
memanfaatkan arus loop dari PLN dan
beban. Dengan metode ini dapat mengurangi penggunaan kabel yang berlebihan.
Catu daya sebesar 5V DC diperoleh dari power
supply yang telah ditempatkan bersama alat untuk mengubah tegangan AC dari
PLN menjadi tegangan DC yang dibutuhkan.
Saklar INTOS ini
diharapkan mampu memberikan kemudahan dalam menyaklar peralatan listrik rumah
di samping berkontribusi dalam meningkatkan kewaspadaan akan bahaya sengatan
listrik. Diperlukan lebih banyak riset untuk meningkatkan kinerja alat serta
menyempurnakannya. Kedepanya teknologi-teknologi semacam ini perlu dikembangkan
dan dievaluasi guna memperoleh alat yang lebih canggih dan bermanfaat.
DAFTAR RUJUKAN
Kompas.com/saklar
lampu otomatis/
(online)
(Diakses tanggal 2 Desember 2015, pukul 9.00 WIB)
Karim,
S. 2013. Sensor dan Aktuator. Jakarta
: Kemendikbud.
Prasetya,
P. 2000. Sistem Cepat Belajar
Elektronika. Jakarta : Ilmiah Press.
Woollard,
B.2003. Elektronika Praktis. Jakarta
: PT Pradnya Paramita. (Hal: 130)
Woollard,
B.2003. Elektronika Praktis. Jakarta
: PT Pradnya Paramita. (Hal 144)
No comments:
Post a Comment